Selasa, 09 Februari 2010

LATAR BELAKANG KEHADIRAN INOVASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Dalam sejarah manusia belum pernah terjadi begitu besar perhatian masyarakat terhadap perubahan sosial, seperti pada akhir abad ke-20 ini. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat, maka berubah dengan cepat pula berbagai bidang kehidupan. Teknologi berubah, sarana kehidupan berubah, pola tingkah laku berubah, tata nilai berubah, sistem pendidikan berubah dan berubah pula berbagai pranata sosial yang lain. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai macam kehidupan sosial yang dilakukan oleh warga masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga, pengusaha, pemimpin agama dan lain sebagainya.
Dengan adanya revolusi industri pertama kali, maka tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Mesin terus menguntungkan perusahaan karna dengan menggunakan mesin, hasil produk meningkat dalam waktu yang relatif singkat, tetapi dengan adanya mesin banyak pekerja yang dirugikan, karna dapat mengurangi kesempatan kerja. Timbulah masalah baru bagaimana menyalurkan tenaga manusia atau membuka lapangan kerja baru, hal ini tentu saja berpengaruh terhadap program pendidikan, juga berpengaruh pada perubahan sosial yang berdampak pada sistem pendidikan yaitu, adanya perubahan paradigma dalam pendidikan, sampai pada saat ini pendidikan kita telah melalui tiga paradigma yaitu :
1. Paradigma pengajaran (teaching) dapat diartikan bahwa pendidikan hanya dapat terjadi, yang mana sudah ada guru yang mengajar. Guru adalah satu-satunya nara sumber yang akan menstranferkan ilmu. Dalam proses pengajaran, guru berperan sebagai penyaji materi kepada siswa.
2. Paradigma pembelajaran (instructional ). Paradigma ini lebih memberikan perhatian kepada siswa. Dalam paradigma ini guru bukan hanya sebagai satu-satunya nara sumber, namun juga sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar. Tugas guru sebagai komunikator adalah mengelola pesan dan menentukan penyampaian agar dapat diterima, dalam proses pembelajaran. Media sebagai sumber belajar dan guru sebagai fasilitator.
3. Paradigma proses belajar (learning), paradigma ini menggali lebih dalam lagi seluruh aspek belajar, tidak hanya proses belajar yang ada di lingkungan formal tetapi juga di lingkungan nonformal.

Menurut Eric Ashby (1972) perkembangan pendidikan mengalami empat revolusi, yaitu :
1. Masyarakat memberi wewenang pendidikan kepada orang-orang tertentu, sehingga timbul profesi guru. Ada tiga hal yang dilakukan dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Pertama, mempersiapkan terlebih dahulu dengan teliti sebelum menstranferkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Kedua, materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan keinginan masyarakat. Ketiga, melakukan berbagai diskusi dengan masyarakat yang belajar.
2. Memakai bahasa tulis disamping bahasa lisan dalam menyajikan pelajaran di sekolah. Revolusi ini berkembang dari revolusi sebelumnya, dimana pembelajaran dengan ceramah dan diskusi, berkembang dengan adanya bahasa tulis dalam penyajian pembelajaran.
3. Detemukannya mesin cetak yang menyebabkan banyak buku yang tersedia di sekolah. Pada revolusi ini diawali dengan digunakan buku-buku sebagai sumber ilmu pengetahuan.
4. Teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan eletronik yang disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan.
Perkembangan pendidikan semakin maju pada abad ke-21, yang ditandai dengan kemajuan teknologi terutama dalam teknologi komunikasi yang menunjang proses belajar tanpa batas, seperti pembelajaran mandiri melalaui internet. Pembelajaran mandiri ini disebut Cyber Learning. Cyber learning merupakan akumulasi informasi yang serba cepat dan mudah.
B. PERKEMBANGAN INOVASI PENDIDIKAN
Proses inovasi adalah serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkannya (implementasikannya). Dibawah ini adalah berapa model inovasi yang berorentasi pada individu menurut beberapa ahli, yaitu:
1. Lavidge & Steiner (1961) 2. Colley (1961)
Menyadari Belum menyadari
Mengetahui Menyadari
Menyukai Memahami
Memilih Mempercayai
Mempercayai Mengambil tidakan
Membeli
4. Rogers (1962) 4. Robertson (1971)
Menyadari Persepsi tentang masalah
Menaruh perhatian Menyadari
Menilai Memahami
Mencoba Menyikapi
Menerima (adopsi) Mengesahkan
Mencoba
Menerima (adaption)
Disonasi

5. Rogers & Shoemaker (1971)

6. Klonglan & Coward (1970) 7. Zatlman & L Brooker (1971)

Beberapa model proses inovasi yang berorentasi pada organisasi menurut beberapa organisasi, yaitu : Zatlman, Ducan & Holbek, mereka mengemukakan dua tahap proses inovasi yaitu:
I. Tahap permulaan (inisiasi)
a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
c. Langkah keputusan
II. Tahap implementasi
a. Langkah awal implementasi
b. Langkah kelanjutan pembinaan
Pada model proses inovasi dalam organisasi menurut Zatlman, Ducan & Holbek disebutkan bahwa proses inovasi terdiri dari dua tahap yaitu, tahap permulaan dan tahap implementasi. Berikut penjelasan tahap inovasi tersebut:
I. Tahap permulaan
a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
Proses inovasi diawali dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh si penerima inovasi. Dari pengetahuan yang diperoleh timbulah kesadaran akan adanya inovasi.
b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
Dalam tahap ini anggota membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dan dimensi sikap yang ditunjukan terhadap adanya inovasi yaitu,sikap terbuka terhadap inovasi dan memiliki persepsi terhadap inovasi yang ditandai dengan adanya pengamatan yang menunjukkan potensi inovasi.
c. Langkah pengambilan kesimpulan
Pada langkah ini penerima inovasi mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi yang diterapkan. Sehingga tidak mengakibatkan kerugian.
II. Tahap penerimaan (implementasi)
Dalam penerapan inovasi ada dua langkah yang dilakukan yaitu, langkah awal penerimaan dan langkah lanjut pembinaan penerapan inovasi.
a. Langkah awal mencoba menerapkan sebagian inovasi
b. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi
Tahap-tahap inovasi ini dapat diterapkan di Sekolah Dasar, misalnya pada kurikulum. Perkembangan suatu inovasi didorong oleh motivasi untuk melakukan inovasi pendidikan itu sendiri. Motivasi itu bersumber pada dua hal, kemauan sekolah atau lembaga untuk mengadakan respon terhadap tantangan perubahan masyarakat dan adanya usaha untuk menggunakan sekolah dalam memecakan masalah yang dihadapi.
Perkembangan inovasi pendidikan di Indonesia diantaranya adalah :
a. Pemerataan kesempatan belajar;
b. Kualitas pendidikan untuk menanggulangi kurangnya jumlah guru;
c. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran.
Perkembangan inovasi pendidikan pada tingkat pendidikan dasar khususnya sekolah sudah banyak dilakukan oleh guru. Misalnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran terpadu; menulis tujuan pembelajaran dengan perumusan yang benar yaitu mengandung unsur audience, behavior, condition, dan degree. Sehingga dalam metode belajar terdapat inovasi yang dikenal dengan Accelerated Learning, yaitu belajar dengan menggunakan relaksasi dan perasaan atau emosi yang positif. Ada tujuh langkah dalam metode belajar ini yaitu:
1. Rileks;
2. Membaca sekilas;
3. Penyerapan awal;
4. Memproses informasi;
5. Menanam ingatan dengan perasaan (emosi);
6. Menggunakan informasi; dan
7. Pengulangan terus menerus.
Beberapa inovasi menunjukan suatu perkembangan yang terus menerus seiring dengan perkembangan teknologi. Jadi beberapa inovasi tersebut, bagi orang lain dapat menjadi sesuatu yang baru atau sebaliknya, sebab orang tersebut telah mengadopsinya sejak lama.


“ SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA”

1 komentar: