Selasa, 09 Februari 2010

PENILAIAN KELAS

Penilaian kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun informal, di dalam kelas, di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus. Penilaian dalam kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test), penilaian hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja (karya) siswa (portofolio), penilaian produk 3 dimensi, dan penilaian, unjuk kerja (performance) siswa (Depdiknas, 2004).
Hein dan Price (1994) menyatakan bahwa, apapun yang dikerjakan seseorang siswa dalam kelas dapat digunakan untuk objek penilaian. Ini berarti bahwa penilaian dapat terjadi pada setiap waktu.
Berdasarkan tujuan, maka penilaian kelas terbagi ke dalam tiga kategori yaitu penilaian formatif (formative assessment), penilaian sumatif (assessment of learning), dan penilaian untuk belajar (assessment for learning). Penjelasan masing-masing penilaian tersebut dapat dielaorasi dalam bagian berikut.
A. Penilaian Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang menyediakan informasi kepada siswa dan guru untuk digunakan dalam memperbaiki kegiatan belajar dan mengajar. Hal ini sering dilaksanakan secara informal dan berkelanjutan, meski mereka tidak menyadarinya. Data dari penilaian-penilaian sumatif dapat digunakan dalam langkah formatif (Aktin, Black, & Coffey, 2000).
Penilaian formatif yang dirancang secara terencana, terarah, dan terstruktur sebagai bagian dari pembelajaran, maka dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam kaitan dengan hal tersebut, Aktin, Black, & Coffey, (2000) memberikan ciri-ciri penilaian formatif dalam bentuk pertanyaan berikut.
- Kemana tujuan anda ?
- Dimana anda sekarang ?
- Apa yang anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut ?
Kemana Tujuan Anda
Untuk menjawab pertanyaan ini, seorang guru yang baik, yaitu guru yang komitmen untuk membantu siswa memahami pelajaran yang diampu, hendaknya melakukan persiapan yang matang sebelum memulai pembelajaran. Persiapan yang dimaksud diantaranya menetapkan tujuan pembelajaran dan kriteria penilaian dengan jelas. Untuk itu, jawaban terhadap pertanyaan tersebut terletak pada penetapan tujuan dan kriteria penilaian dengan jelas dan harus diinformasikan kepada siswa pada awal pembelajaran.
Dimana Anda Sekarang ?
Setelah mereka (siswa) dengan jelas telah mengetahui ke mana mereka ingin pergi, para guru dan para siswa perlu untuk mengetahui di mana para siswa saat ini berdiri dalam hubungannya dengan hasil yang akan dicapai.
Variasi itu perlu
Bertanya
Periksa Pekerjaan Siswa
Bentuk Padanan Tujuan
Stiggins (2001) menyarankan kepada para guru untuk memperhatikan hal-hal berikut dalam merencanakan penilaian-penilaian dalam kelas, dimana kelima hal tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kelima hal tersebut adalah:
1. Penguasaan isi pengetahuan, di mana penguasaan dalam hal ini termasuk mengetahui dan mengerti,
2. Penggunaan pengetahuan untuk memberi alasan dan memecahkan permasalahan,
3. Pengembangan keterampilan,
4. Pengembangan kemampuan untuk menciptakan produk-produk tertentu yang memenuhi kualitas standar, dan
5. Pengembangan tentang pentingnya pengaturan atau penempatan.
Satu hal yang sangat perlu dalam pelaksanaan penilaian adalah bagaimana seorang guru mampu memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki siswa pada pelajaran yang diampunya.
Bagaimana Anda Bisa ke Sana ?
Penilaian Sebaiknya Konsisten Dengan Pengajaran
Penggunaan Data Penilaian
Manajemen Data Penilaian
B. Penilaian Sumatif
Anderson (2003) menyatakan bahwa penilaian adalah proses dari pengumpulan informasi guna membuat keputusan. Popham (1995: 3) mempertegas, bahwa ‘Educational assessment is a formal attempt to determine students’ status with respect to educational variables of interest’. Penilaian juga memiliki terminologi khusus guna mendeskripsikan sekalian aktivitas yang dikerjakan oleh pengajar untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap dari para pembelajar. Pengumpulan data melalui penilaian formal (tes objektif) dan data informasi (observasi atau daftar isian) termasuk aktivitas penilaian ini (Marsh, 1996).
Huba dan Freed (2000) mendefinisikan penilaian sebagai proses dari pengumpulan dan pengujian informasi untuk meningkatkan kejelasan pengertian tentang apa yang sudah dipelajari oleh pembelajar dari pengalaman-pengalamannya.
Penilaian sumatif (assessment of learning) merupakan jenis penilaian yang orientasinya adalah pengumpulan informasi tentang pembelajaran yang dilakukan pada rentang waktu tertentu atau pada akhir suatu unit pelajaran. Penilaian seperti ini misalnya ujian kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional, maupun ujian bertaraf internasional seperti PISA dan TIMSS.
Penilaian sumatif (assessment of learning) dilakukan pada akhir semester atau unit instruksional untuk menilai kualitas dan kuantitas akhir pencapaian belajar siswa atau kesuksesan dari program instruksional (Weeden, Winter, & Broadfoot: 2002).
C. Penilaian untuk Belajar (PuB)
Penilaian untuk belajar (akan dibahas lebih rinci pada bab berikutnya) merupakan model penilaian yang lebih memihak pada membantu siswa untuk lebih memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk lebih bertanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri.
D. Prinsip Keadilan dalam Penilaian
Keadilan bukan lagi menjadi isu ketika hasil penilaian digunakan untuk memberi label atau pekerjaan pada siswa. Oleh sebab itu, perlu kiranya menilai siswa secara komperehensip dari hasil pekerjaan mereka mulai dari kemampuan menulis, familiaritas dengan konteks masalah, membaca secara menyeluruh.
Isu keadilan sudah saatnya untuk diperjuangkan dan seyogyanya harus muncul pada semua tingkatan dari sistem pendidikan kita dan di dalam semua komponen setiap program.
E. Orientasi Penilaian Kelas
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, maka tampak bahwa penilaian kelas merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar